PENGAMEN
(Musisi Jalanan)
Pengamen
atau sering disebut pula sebagai penyanyi jalanan (Inggris: street singers),
sementara musik-musik yang dimainkan umumnya disebut sebagai Musik Jalanan.
Pengertian antara musik jalanan dengan penyanyi jalanan secara terminologi
tidaklah sederhana, karena musik jalanan dan penyanyi jalanan masing-masing
mempunyai disiplin dan pengertian yang spesifik bahkan dapat dikatakan suatu
bentuk dari sebuah warna musik yang berkembang di dunia kesenian.
Perkembangan
pengamen telah ada sejak abad pertengahan terutama di Eropa bahkan di kota lama
London terdapat jalan bersejarah bagi pengamen yang berada di Islington,
London, pada saat itu musik di Eropa berkembang sejalan dengan penyebaran musik
keagamaan yang kemudian dalam perkembangannya beberapa pengamen merupakan
sebagai salah-satu landasan kebudayaan yang berpengaruh dalam kehidupan umat
manusia.
Seperti
kita tahu bahwa salah satu profesi yang paling favorit dijalankan oleh
orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap adalah menjadi pengamen baik
secara sendiri-sendiri maupun berkelompok. Mengamen tidak harus bernyanyi
tetapi juga bisa hanya memainkan alat musik atau hanya bertugas menarik uang
receh dari pendengar ngamenan.
Pengamen
ada di mana-mana mulai di perempatan jalan raya, di dalam bis kota, di rumah
makan, di ruko, di perumahan, di kampung, di pasar, dan lain sebagainya.
Penampilan pengamen pun macam-macam juga mulai dari tampilan yang biasa saja
sampai penampilan banci / bencong, anak punk, preman, pakaian muslim, pakaian
pengemis, pakaian seksi nan minim, dsb.
Pengamen
terkadang sangat mengganggu ketenangan kita akan tetapi mau bagaimana lagi.
Jika mereka tidak mengamen mereka mau makan apa dan daripada mereka melakukan
kejahatan lebih baik mengamen secara baik-baik walawpun mengganggu.
Berikut
ini adalah macam-macam / jenis-jenis pengamen :
1.
Pengamen Baik
Pengamen
yang baik adalah pengamen profesional yang memiliki kemampuan musikalitas yang
mampu menghibur sebagian besar pendengarnya. Para pendengar pun merasa terhibur
dengan ngamenan pengamen yang baik sehingga mereka tidak sungkan untuk memberi
uang receh maupun uang besar untuk pengamen jenis ini. Pengamen ini pun sopan
dan tidak memaksa dalam meminta uang.
2.
Pengamen Tidak Baik
Pengamen
yang tidak baik yaitu merupakan pengamen yang permainan musiknya tidak enak di
dengar oleh para pendengarnya namun pengamen ini umumnya sopan dan tidak
memaksa para pendengar untuk memberikan sejumlah uang. Tetapi ada juga yang
menyindir atau mengeluh langsung ke pendengarnya jika tidak mendapatkan uang
seperti yang diharapkan.
3.
Pengamen Pengemis
Pengamen
ini tidak memiliki musikalitas sama sekali dan permainan musik maupun vokal pun
ngawur seenak udel sendiri. Setelah mengamen mereka tetap menarik uang receh
dari para pendengarnya. Dibanding mengamen mereka lebih mirip pengemis karena
hanya bermodal dengakul dan nekat saja dalam mengamen serta hanya berbekal
belas kasihan orang lain dalam mencari uang.
4.
Pengamen Pemalak / Penebar Teror
Pengamen
yang satu ini adalah pengamen yang lebih suka melakukan teror kepada para
pendengarnya sehingga para pendengar merasa lebih memberikan uang receh
daripada mereka diapa-apakan oleh pengamen tukang palak tersebut. Mereka tidak
hanya menyanyi tetapi kadang hanya membacakan puisi-puisi yang menebar teror
dengan pembawaan yang meneror kepada para pendengar. Pengamen jenis ini
biasanya akan memaksa diberi uang dari tiap pendengar dengan modal teror.
Pengamen ini layak dilaporkan ke polisi dengan perbuatan tidak menyenangkan di
depan umum.
5.
Pengemen Penjahat
Pengamen
yang penjahat adalah pengamen yang tidak hanya mengamen tetapi juga melakukan
tindakan kejahatan seperti sambil mencopet, sambil nodong, menganiaya orang
lain, melecehkan orang lain, dan lain sebagainya. Kalau menemukan pengamen
jenis ini jangan ragu untuk melaporkan mereka ke polisi agar modus mereka tidak
ditiru orang lain.
6.
Pengamen Cilik / Anak-Anak
Pengamen
jenis ini ada yang bagus tetapi ada juga yang sangat tidak enak untuk didengar.
Yang tidak enak didengar inilah yang lebih condong mengemis daripada mengamen.
Akan tetapi bagaimanapun juga mereka hanya anak-anak bocah cilik yang menjadi
korban situasi dari orang-orang jahat dan tidak kreatif di sekitarnya. Pengamen
anak ini bisa dipaksa menjadi pengamen oleh orang tua, oleh preman, dsb namun
juga ada yang atas kemauan sendiri dengan berbagai motif. Sebaiknya JANGAN
DIBERI UANG agar tidak ada anak-anak yang menjadi pengamen. Mereka seharusnya
tidak berada di jalanan.
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar