wellcome to my blog

Minggu, 27 Desember 2015

CSR PT. HOLCIM INDONESIA


CORPORATE Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan tanggung jawab terhadap kegiatan perusahaan secara internal dan eksternal sesuai dengan Pasal 74 Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan

dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan, maka perusahaan pertambangan juga wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan karena bergerak di bidang sumber daya alam.

Hal ini lah juga yang mendasari PT Holcim Indonesia Tbk, sebuah perusahaan publik Indonesia dimana mayoritas sahamnya (80,65%) dimiliki dan dikelola oleh Holcim Group, yang berbasis di Swiss, produsen semen terbesar di dunia dengan total lebih dari 85,000 karyawan dan kapasitas produksi di lebih dari 70 negara mencapai lebih dari 170 juta ton semen ini terus berpacu meningkatkan perannya di masyarakat sekitar dalam bentuk program CSR.

Apa upaya yang dilakukan PT Holcim Indonesia Tbk, dalam pelaksanaan Program CSR di masyarakat sekitar?
Program CSR merupakan hal yang penting bagi Holcim, karena Masyarakat merupakan pemangku kepentingan yang harus merasakan manfaat dari keberadaan Holcim. Pelaksanaan kegiatan CSR juga sejalan dengan nilai-nilai perusahaan. Pelaksanaan (kegiatan) CSR yang sedang atau telah berlangsung, antara lain: Membangun infrastruktur desa.Bahkan, sejak tahun 2002 hingga saat ini, total 3,7 km jalan desa telah dibangun, 149 mesjid telah memperoleh bantuan. Selain itu Holcim juga melakukan proyek renovasi dan pembangunan fasilitas umum.

Pemberian beasiswa pada siswa berprestasi yang tinggal disekitar lokasi unit bisnis Holcim. 1,500 siswa telah menerima beasiswa pada tahun 2013. Holcim juga mempekerjakan warga sekitar termasuk menerima lulusan sekolah menengah untuk diikut sertakandalam program pendidikan dan pelatihan kerja berbasis industry atau Enterprise – based Vocation Educational (EVE).

Termasuk Holcim juga mengembangkan kemampuan usaha masyarakat sekitar dengan mendirikan Posdaya yang menjadi wadah pembinaan masyarakat sekitar. Saat ini ada 20 Posdaya yang diresmikan di Narogong, termasuk 48 Posdaya binaan lain yang terdapat di Cilacap.

Tak pelak dengan komitmen yang tinggi di bidang CSR, maka pada awal tahun ini, PT Holcim Indonesia Tbk, mendapat kehormatan dengan menerima dua penghargaan Platinum pada ajang Global CSR Summit 2014 untuk program Posdaya yang didukung oleh Pabrik di Cilacap, dan program Peternakan Terpadu di Tuban.

Tidak hanya itu, baru-baru ini juga Holcim Pabrik Tuban kembali mendapatkan penghargaan Small & Medium Enterprises Award kategori Swasta Terbaik dari Universitas Sebelas Maret Solo, untuk program pengolahan produk hasil laut yang dihasilkan oleh masyarakat sekitar pabrik,  program pengembangan wirausaha muda dan program penetasan telur bebek.

Khusus Maloko, Holcim mengadakan pelatihan bahasa inggris bagi anak-anak atau warga sekitar.
 program CSR PT.Holcim Indonesia ini dijalankan Pastinya, sejak awal perusahaan ini beroperasi dan menjalankan bisnisnya di Indonesia maka saat itu pula kami mulai merancang kegiatan CSR perusahaan. Program CSR dijalankan sejak awal perusahaan berdiri, karena hal tersebut merupakan bagian dari visi dan nilai-nilai kami.

program prioritas CSR yang dilakukan  PT Holcim Semua program merupakan prioritas, tapi Holcim selalu menekankan program-program yang mampu memiliki efek meningkatkan kemandirian masyarakat, bukan hanya dalam bentuk sumbangan semata. Oleh karena itu, kami melaksanakan program kemitraan / binaan seperti Posdaya di Narogong dan Cilacap atau Integrated Farming Program di Tuban.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Holcim memiliki beberapa program Kemitraan antara lain DBN (Toko Panginyongan) yang dibentuk sebagai pusat pengembangan kewirausahaan masyarakat Cilacap. Toko Panginyongan (salah satu ECDC) adalah bagian dari dasar Penguatan Masyarakat Cilacap yang  bertujuan membantu menemukan kompetensi dasar dari masyarakat sekitar (Cilacap) sehingga menaikkan IPM menuju masyarakat mandiri dan sejahtera. Perusahaan juga mempunyai program Posdaya bagi masyarakat sekitar unit bisnisnya di Narogong, yang disebut Green Posdaya.

manfaat yang dirasakan perusahaan setelah menjalankan CSR, khususnya di wilayah pertambangan  Masyarakat merupakan salah satu pemangku kepentingan yang penting bagi Holcim. Melalui program CSR yang tepat, masyarakat akan mampu meningkatkan kondisi ekonomi dan kesejahteraannya. Manfaat yang dirasakan perusahaana dalah melalui penerapan program CSR yang baik berarti Holcim telah menjalankan nilai-nilai yang dianut perusahaan. Kegiatan bisnis pun bias berlangsung berdampingan dengan masyarakat sekitar.

berapa anggaran yang di alokasikan PT Holcim untuk kegiatan CSR. Pada tahun 2013, anggaran CSR Holcim naik sebesar 83% atau mencapai Rp 28 Miliar. Dana tersebut diperuntukan untuk menopang berbagai kegiatan. Mulai dari program pendidikan, pembangunan jalan, sekolah, prasarana penting, dan pelatihan bagi ahli bangunan dan lainnya.

Apa arti penting CSR bagi PT Holcim CSR merupakan kegiatan yang penting bagi kami. Holcim berusaha selalu merancang atau menyelenggarakan kegiatan CSR yang dapat menjadi solusi bagi permasalahan masyarakat sekitar. Kami mengkaji apa yang dibutuhkan warga, mengajak warga untuk mau berpartisipasi dan menjalin kemitraan dengan para pemangku kepentingan di daerah sekitar untuk meningkatkan kegiatan pendidikan, budaya dan kemasyarakatan. Untuk keperluan ini kami selalu menerapkan standar yang tertuang dalamPakta Global PBB dan mengikuti ketentuan dalam Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia. Perusahaan mendukung dan mendorong karyawan untuk ikut dalam kerja sukarela dan kegiatan bersama warga setempat. Untuk mendekatkan perusahaan dengan masyarakat dan sebaliknya.

Sebelum mulai menjalin kerjasama dengan warga,  harus dipastikan dulu bahwa  kami paham apa kebutuhan mereka dan kebutuhan itu dapat kami penuhi. Community Advisory Panels (CAP) dibentuk di tiga wilayah kerja utama Holcim, yakni Narogong, Cilacap dan Tuban, juga di wilayah tambang Maloko yang juga memiliki DepartemenCommunity Relations.

Sebagai contoh penerapan kegiatan CSR yang sesuai dengan kebutuhan warga adalah saat Holcim mendirikan pabrik di Tuban, banyak masyarakat sekitar yang berprofesi sebagai petani ingin memulai usaha baru yang mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. Oleh karena itu Holcim kemudian merancang program peternakan sapi di Tuban. Saat ini masyarakat sekitar lokasi bisnis Holcim di Tuban telah merasakan manfaatnya dengan berhasil melakukan panen sapi sebanyak 300 ekor sapi.

Jumlah perusahaan milik PT Holcim yang ada di daerah sekarang ini untuk wilayah produksi Holcim, bisa dikatakan sudah tersebar di beberapa daerah. Misal, untuk  plant / pabrik, Holcim juga memiliki pabrik di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), dan Tuban (JawaTimur). Termasuk sejumlah Silo juga tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, antara lain Bandung, Pontianak, Dumai, dan lain sebagainya. Jaringan perusahaan mencakup sekitar 8.000 peritel atau toko bahan bangunan dan 437 gerai Solusi Rumah. Holcim juga memiliki beberapa tambang agregat antara lain di Maloko dan Ciwandan.

Hasil produksi PT Holcim per tahun Produksi Holcim saat ini mencapai 10,8 Juta ton dimana 9,1 juta ton berasal dari produksi semen di Cilacap dan Narogong sementara 1,7 Juta ton berasal dari pabrik 1 Tuban yang saat ini telah mulai memproduksi semen perdananya. Pabrik Tuban 2 yang rencananya akan resmi beroperasi pada tahun 2015 akan memiliki total produksi yang sama dengan Tuban 1 yaitu 1,7 juta ton sehingga secara keseluruhan total produksi semen Holcim pada tahun 2015 ditargetkan mencapai 12,5 Juta ton.

Soal reklamasi apa yang telah dilakukan PT Holcim?
Kami juga sudah melakukannya. Terbukti metode penambangan Holcim adalah dengan pembukaan lahan yang bertahap dan sesuai dengan kebutuhan. Jujur memang tidak seluruh area tambang yang dipunyai, secara serentak dibuka bersamaan. Namun setiap blok (bagian kecil dari tahapan penambangan) yang telah selesai ditambang akan segera dilakukan reklamasi. Bahkan, Holcim telah menyediakan area penyangga (buffer zone) di area tambang terluar, sebagai green belt dan juga lahan konservasi.

Seperti apa bentuk reklamasi dan pencadangan serta prosedur anggaran yang dikeluarkan PT Holcim?
Bentuk reklamasi yang dilakukan perusahaan adalah reklamasi pada area blok penambangan yang telah selesai dimulai dengan penyiapan tanah atau lahan agar siap untuk ditanami kembali. Bila  dirasa perlu dilakukan perataan tanah, maka akan dilakukan perataan . Lahan akan dikondisikan siap ditanami antara lain dengan member tanah pucuk atau metode lainnya. Waktu untuk melakukan penanaman yang tepat adalah musim penghujan,  maka kegiatan ini dilakukan sekitar bulan September. Selanjutnya akan dilakukan pemeliharaan dan pemantauan tanaman secara berkala.

Inilah jumlah pohon yang telah ditanam sebanyak 64.915 pohon (data 2013) dengan total Lahan penambangan 2.610 Ha (data 2013). Termasuk total lahan tambang aktif (hingga 2013)  mencapai 566 Ha. Sementara lahan yang telah direklamasi pada tahun 2013 telah seluas 168 Ha.


Harapan PT Holcim kepada pemerintah daerah maupun pusat, Harapan kepada pemerintah adalah Holcim dan pemerintah dapat menjadi mitra yang selaras.  Holcim akan mentaati semua peraturan yang berlaku di setiap daerah / lokasi bisnisnya berada. Holcim juga berharap pemerintah dapat menciptakan peraturan yang mampu mendukung berkembangnya berbagai bisnis di Indonesia sekaligus tanpa mengesampingkan.

REFERENSI :

http://majalahpotretindonesia.com/index.php/wawancara/item/107-pt-holcim-indonesia-mitra-pemerintah-dan-peduli-lingkungan/107-pt-holcim-indonesia-mitra-pemerintah-dan-peduli-lingkungan

Pengemis, pengamen, pengangguran dikaitkan ke dalam kegiatan perekonomian


Gelandangan dan Pengemis (GEPENG) adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum dan mendapatkan penghasilan dengan meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain.

Pengamen atau sering disebut pula sebagai penyanyi jalanan (Inggris: street singers), sementara musik-musik yang dimainkan umumnya disebut sebagai Musik Jalanan. Pengertian antara musik jalanan dengan penyanyi jalanan secara terminologi tidaklah sederhana, karena musik jalanan dan penyanyi jalanan masing-masing mempunyai disiplin dan pengertian yang spesifik bahkan dapat dikatakan suatu bentuk dari sebuah warna musik yang berkembang di dunia kesenian.

Perkembangan pengamen telah ada sejak abad pertengahan terutama di Eropa bahkan di kota lama London terdapat jalan bersejarah bagi pengamen yang berada di Islington, London, pada saat itu musik di Eropa berkembang sejalan dengan penyebaran musik keagamaan yang kemudian dalam perkembangannya beberapa pengamen merupakan sebagai salah-satu landasan kebudayaan yang berpengaruh dalam kehidupan umat manusia.

Pengangguran atau tuna karya adalaha istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Hal ini merupakan salah satu permasalahan dalam ekonomi yang paling sulit diselesaikan sampai detik ini, apalagi untuk Negara-negara berkembang seperti Indonesia. Bila kita lihat dari tahun ke tahun, jumlah pengangguran justru makin banyak bukannya makin sedikit. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang sudah ada tidak sanggup untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih cepat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk yang makin pesat.

Dikaitkan ke dalam kegiatan perekonomian dari pengemis, pegamen dan penganguran.
Pengemis adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan mereka meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain. Salah satu area yang rawan gepeng adalah Lampu merah dekat Ramayana Aksara. Tempat itu mereka melakukan kegiatannya karena merupakan tempat yang ramai dan memungkinkan untuk mendapat uang yang banyak melalui meminta-minta, mengamen dan lain-lain. Dari sekian faktor yang ada, ada 5 faktor yang menjadi penyebab adanya gelandangan di Aksara yaitu Urbanisasi, Keterampilan, Pendidikan, Kelemahan Fisik dan Lingkungan. Hal itu menjadi dasar yang membuat orang-orang tersebut terpaksa menjadi Gepeng. Dampak yang ditimbulkan oleh mereka sangat meresahkan masyarakat, mulai dari masalah lingkungan, kependudukan, keamanan dan ketertiban serta kriminalitas.

Sebaiknya pemerintah agar memperhatikan gelandangan dan pengemis dengan memberikan bimbingan bukan dengan penangkapan secara keras, karena bagaimana pun juga mereka adalah anak bangsa yang mempunyai hak untuk mendapatkan hidup layak serta pendidikan dan perhatian, karena kami yakin jika mereka di berikan kesempatan untuk mendapat pendidikan dan perekonomian yang baik tentunya kelak mereka dapat mengaharumkan nama Negara dan bangsa dan juga dapat mengurangi permasalahan sosial yangt erjadi di Indonesia saat ini. Kami juga menghimbau kepada keluarga agar dapat memberikan pola asuh yang baik,sehingga tidak mendorong anak-anak penerus bangsa terjerumus didalam kehidupan sosial yang menyimpang. Upaya penanggulangan akan lebih baik lagi jika pemerintah  menyediakan panti sosial  yang mempunyai program dalam bidang pelayanan rehabilitasi dan pemberian bimbingan keterampilan (workshop) bagi gelandangan dan pengemis sehingga mereka dapat mandiri dan tidak kembali menggelandang dan mengemis, dll.

Pengamen yang mempunyai kegiatan ekonomi sebagai pekerja di jalan atau disebut juga dengan Childre On The Street, namun masih mempunyai hubungan yang kuat dengan orang tua mereka. Sebagian penghasilan mereka dijalan diberikan kepada orang tuanya (Soedijar, 1984; Sanusi,1995). Fungsi anak jalanan pada kategori ini adalah untuk membantu memperkuat penyangga ekonomi keluarganya karena beban atau tekanan kemiskinan yang mesti ditanggung tidak dapat diselesaikan sendiri oleh kedua orang tuanya dengan cara bekerja sebagai pengamen dijalanan yang dikategorikan kepada jenis pengamen jalanan pemalak / penebar teror. Jika dikaitkan dengan kegiatan ekonomi, maka kegiatan ngamen juga ada yang memang menggantungkan hidupnya kepada kegiatan ini akibat susahnya mendapatkan pekerjaan yang layak di kota-kota besar, namun tidak dipungkiri juga ada juga pengamen yang menyatakan dirinya sebagai pengungkapan ekspresi belaka. Meskipun demikian, namun imej di masyarakat pengamen selama ini dianggap sebagai orang yang tidak punya pekerjaan, kualitas rendah dan mengandalkan kenekatan belaka karena tidak ada pilihan lain. Bahkan pengamen sering dianggap sebagai pengemis hingga orang brengsek.

Pengangguran, Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan 1997 membuat kondisi ketenagakerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7-8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi ada, otomatis penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu persen, tenaga kerja yang terserap bisa mencapai 400 ribu orang. Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah.

Angka pengangguran di Indonesia pada 2010 diperkirakan masih akan berada di kisaran 10 persen. Target pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5,5 persen dinilai tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja di usia produktif. "Anggaran belanja negara yang kurang dalam peningkatan infrastruktur jelas tidak bisa menekan angka pengangguran. Jenis dan macam pengangguran pun ada beberapa, di antaranya adalah: Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment), Pengangguran Struktural (Structural Unemployment), Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment), dan Pengangguran Siklikal.


Dalam makalah ini akan diulas sebagian kecil masalah pengangguran di Indonesia dan memberikan sedikit bantuan solusi yang diharapkan akan membantu dalam menanggulangi masalah perekonomian pengangguran di Indonesia.

REFERENSI :

http://yuanitaendahs.blogspot.co.id/2015/12/tulisan-ke-9-softskill-perilaku.html

PENGANGGURAN


Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Macam-Macam Pengangguran Berdasarkan Penyebabnya :

1.      Pengangguran Siklus
Pengangguran siklus adaah pengangguran yang disebabkan terjadinya siklus konjungtur Negara yang mengalami resisi/depresi perekonomian yang menyebabkan penghentian atau pemecatan tenaga kerja. Pada saat resisi daya beli masyarakat turun sehingga permintaan barang dan jasa menurun. Apabila permintaan barang dan jasa menurun maka pihak pengusaha akan memperkecil jumlah produknya sehingga banyak tenaga kerja yang dikeluarkan. Permintaan terhadap tenaga kerja tidak ada.

2.      Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan oleh penggunaan teknologi seperti mesin, alat-alat modern dan otomatis akan menggeser tenaga kerja manusia. Teknologi yang berkembang begitu cepat akan menggeser penggunaan tenaga kerja manusia. Padat karya akan diganti dengan padat modal. Apabila angkatan kerja tiadak bisa mengimbangi kemajuan teknologi maka pengangguran akan muncul. Para pengusaha akan akan menerima pencari kerja yang menguasai teknologi tersebut.

3.      Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang ditimbulkan oleh perubahan musim. Contoh : pekerja bangunan banyak yang menganggur pada musim hujan. Banyak proyek DPU yang tertunda akibat musim hujan dan akan dikerjakan lagi pada musim kemarau. Pekerja petani/tani banyak menganggur pada musim kemarau karena mereka menunggu panen atau tidak bisa mengolah sawah dan akan mengolah sawah apabi;la musim hujan.

4.      Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan perubahan jangka panjang permintaan dan penawaran, atau pengangguran yang disebabkan terjadinya rasionalisasi dalam industri yang modern yang selalu berusaha melakukan penghematan dalam berbagai cara, misalnya dengan menggunakan komputer. Perubahan permintaan dan penawaran tenaga kerja akan menciptakan struktur atau tatanan dalam dunia kerja. Dalam jangka panjang akan terjadi spesialisasi dalam dunia kerja. Pengkhususan seperti ini akan menimbulkan struktur kerja. Apabila para pencari kerja tidak sesuai dengan struktur kerja akan menimbulkan pengangguran.

5.      Pengangguran Normal
Pengangguran normal adalah pengangguran yang memang belum dapat pekerjaan dikarenakan pendidikan dan ketrampilan tidak memedai. Pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh badan usaha akan menimbulkan jumlah pengangguran.

6.      Pengangguran Sementara (Friksional)
Pengangguran sementara adalah pengangguran yang terjadi hanya untuk sementara waktu misalnya sementara menunggu panggilan kerja, mogok kerja menuntut kenaikan upah.

Penyebab Pengangguran :

Macam-macam penyebab pengangguran adalah sebagai berikut :
·         Penduduk yang relatif banyak sedangkan lapangan kerja sedikit. Yang mengakibatkan, permintaan tenaga kerja berkurang.
·         Pendidikan dan keterampilan yang rendah sehingga tidak mampu bersaing dan tersisih.
·         Angkatan kerja yang tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh dunia kerja
·         Teknologi yang semakin modern belum terimbangi oleh kemampuan
·         Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakakukan penghematan-penghematan, misalnya penerapan rasionalisasi.
·         Adanya lapangan kerja yang dipengaruhi oleh musim
·         Terdapat ketidakstabilan perekonomian, politik, dan kemanan suatu negara.


Referensi :



PENGAMEN

PENGAMEN (Musisi Jalanan)
Pengamen atau sering disebut pula sebagai penyanyi jalanan (Inggris: street singers), sementara musik-musik yang dimainkan umumnya disebut sebagai Musik Jalanan. Pengertian antara musik jalanan dengan penyanyi jalanan secara terminologi tidaklah sederhana, karena musik jalanan dan penyanyi jalanan masing-masing mempunyai disiplin dan pengertian yang spesifik bahkan dapat dikatakan suatu bentuk dari sebuah warna musik yang berkembang di dunia kesenian.

Perkembangan pengamen telah ada sejak abad pertengahan terutama di Eropa bahkan di kota lama London terdapat jalan bersejarah bagi pengamen yang berada di Islington, London, pada saat itu musik di Eropa berkembang sejalan dengan penyebaran musik keagamaan yang kemudian dalam perkembangannya beberapa pengamen merupakan sebagai salah-satu landasan kebudayaan yang berpengaruh dalam kehidupan umat manusia.

Seperti kita tahu bahwa salah satu profesi yang paling favorit dijalankan oleh orang-orang yang tidak memiliki pekerjaan tetap adalah menjadi pengamen baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok. Mengamen tidak harus bernyanyi tetapi juga bisa hanya memainkan alat musik atau hanya bertugas menarik uang receh dari pendengar ngamenan.

Pengamen ada di mana-mana mulai di perempatan jalan raya, di dalam bis kota, di rumah makan, di ruko, di perumahan, di kampung, di pasar, dan lain sebagainya. Penampilan pengamen pun macam-macam juga mulai dari tampilan yang biasa saja sampai penampilan banci / bencong, anak punk, preman, pakaian muslim, pakaian pengemis, pakaian seksi nan minim, dsb.

Pengamen terkadang sangat mengganggu ketenangan kita akan tetapi mau bagaimana lagi. Jika mereka tidak mengamen mereka mau makan apa dan daripada mereka melakukan kejahatan lebih baik mengamen secara baik-baik walawpun mengganggu.

Berikut ini adalah macam-macam / jenis-jenis pengamen :
1. Pengamen Baik
Pengamen yang baik adalah pengamen profesional yang memiliki kemampuan musikalitas yang mampu menghibur sebagian besar pendengarnya. Para pendengar pun merasa terhibur dengan ngamenan pengamen yang baik sehingga mereka tidak sungkan untuk memberi uang receh maupun uang besar untuk pengamen jenis ini. Pengamen ini pun sopan dan tidak memaksa dalam meminta uang. 
2. Pengamen Tidak Baik
Pengamen yang tidak baik yaitu merupakan pengamen yang permainan musiknya tidak enak di dengar oleh para pendengarnya namun pengamen ini umumnya sopan dan tidak memaksa para pendengar untuk memberikan sejumlah uang. Tetapi ada juga yang menyindir atau mengeluh langsung ke pendengarnya jika tidak mendapatkan uang seperti yang diharapkan.

3. Pengamen Pengemis
Pengamen ini tidak memiliki musikalitas sama sekali dan permainan musik maupun vokal pun ngawur seenak udel sendiri. Setelah mengamen mereka tetap menarik uang receh dari para pendengarnya. Dibanding mengamen mereka lebih mirip pengemis karena hanya bermodal dengakul dan nekat saja dalam mengamen serta hanya berbekal belas kasihan orang lain dalam mencari uang.

4. Pengamen Pemalak / Penebar Teror
Pengamen yang satu ini adalah pengamen yang lebih suka melakukan teror kepada para pendengarnya sehingga para pendengar merasa lebih memberikan uang receh daripada mereka diapa-apakan oleh pengamen tukang palak tersebut. Mereka tidak hanya menyanyi tetapi kadang hanya membacakan puisi-puisi yang menebar teror dengan pembawaan yang meneror kepada para pendengar. Pengamen jenis ini biasanya akan memaksa diberi uang dari tiap pendengar dengan modal teror. Pengamen ini layak dilaporkan ke polisi dengan perbuatan tidak menyenangkan di depan umum.

5. Pengemen Penjahat
Pengamen yang penjahat adalah pengamen yang tidak hanya mengamen tetapi juga melakukan tindakan kejahatan seperti sambil mencopet, sambil nodong, menganiaya orang lain, melecehkan orang lain, dan lain sebagainya. Kalau menemukan pengamen jenis ini jangan ragu untuk melaporkan mereka ke polisi agar modus mereka tidak ditiru orang lain.

6. Pengamen Cilik / Anak-Anak
Pengamen jenis ini ada yang bagus tetapi ada juga yang sangat tidak enak untuk didengar. Yang tidak enak didengar inilah yang lebih condong mengemis daripada mengamen. Akan tetapi bagaimanapun juga mereka hanya anak-anak bocah cilik yang menjadi korban situasi dari orang-orang jahat dan tidak kreatif di sekitarnya. Pengamen anak ini bisa dipaksa menjadi pengamen oleh orang tua, oleh preman, dsb namun juga ada yang atas kemauan sendiri dengan berbagai motif. Sebaiknya JANGAN DIBERI UANG agar tidak ada anak-anak yang menjadi pengamen. Mereka seharusnya tidak berada di jalanan.

Referensi :


PENGEMIS

PENGEMIS

Minta-minta atau mengemis adalah meminta bantuan, derma, sumbangan, baik kepada perorangan atau lembaga. Mengemis itu identik dengan penampilan pakaian serba kumal, yang dijadikan sarana untuk mengungkapkan kebutuhan apa adanya. Hal-hal yang mendorong seseorang untuk mengemis –salah satu faktor penyebabnya- dikarenakan mudah dan cepatnya hasil yang didapatkan. Cukup dengan mengulurkan tangan kepada anggota masyarakatagar memberikan bantuan atau sumbangan.

2.      FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG SESEORANG UNTUK MENGEMIS DAN MINTA-MINTA

Ada banyak faktor yang mendorong seseorang mencari bantuan atau sumbangan. Faktor-faktor tersebut ada yang bersifat permanen, dan ada pula yang bersifat mendadak atau tak terduga. Contohnya adalah sebagai berikut:

1. Faktor ketidakberdayaan, kefakiran, dan kemiskinan yang dialami oleh orang-orang yang mengalami kesulitan untuk mencukupi kebutuhan keluarga sehari-hari. Karena mereka memang tidak memiki gaji tetap, santunan-santunan rutin atau sumber-sumber kehidupan yang lain. Sementara mereka sendiri tidak memiliki keterampilan atau keahlian khusus yang dapat mereka manfaatkan untuk menghasilkan uang. Sama seperti mereka ialah anak-anak yatim, orang-orang yang menyandang cacat, orang-orang yang menderita sakit menahun, janda-janda miskin, orang-orang yang sudah lanjut usia sehingga tidak sanggup bekerja, dan selainnya.

2. Faktor kesulitan ekonomi yang tengah dihadapi oleh orang-orang yang mengalami kerugian harta cukup besar. Contohnya seperti para pengusaha yang tertimpa pailit (bangkrut) atau para pedagang yang jatuh bangkrut atau para petani yang gagal panen secara total. Mereka ini juga orang-orang yang memerlukan bantuan karena sedang mengalami kesulitan ekonomi secara mendadak sehingga tidak bisa menghidupi keluarganya. Apalagi jika mereka juga dililit hutang yang besar sehingga terkadang sampai diadukan ke pengadilan.

3. Faktor musibah yang menimpa suatu keluarga atau masyarakat seperti kebakaran, banjir, gempa, penyakit menular, dan lainnya sehingga mereka terpaksa harus minta-minta.

4. Faktor-faktor yang datang belakangan tanpa disangka-sangka sebelumnya. Contohnya seperti orang-orang yang secara mendadak harus menanggung hutang kepada berbagai pihak tanpa sanggup membayarnya, menanggung anak yatim, menanggung kebutuhan panti-panti jompo, dan yang semisalnya. Mereka ini juga adalah orang-orang yang membutuhkan bantuan, dan biasanya tidak punya simpanan harta untuk membayar tanggungannya tersebut tanpa uluran tangan dari orang lain yang kaya, atau tanpa berusaha mencarinya sendiri walaupun dengan cara mengemis.


SUMBER : http://almanhaj.or.id/content/2981/slash/0/hukum-meminta-minta-mengemis-menurut-syariat-islam/

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PEMBELIAN DAN KONSUMSI

1.Pengertian kebudayaan

       Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

       Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.

Definisi budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.      kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia;
2.      kebudayaan itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar; dan
3.      kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

2. Dimanakah seseorang menemukan nilai-nilai yang dianutnya?
       Individu tidak lahir dengan membawa nilai-nilai (values). Nilai-nilai ini diperoleh dan berkembang melalui informasi, lingkungan keluarga, serta budaya sepanjang perjalanan hidupnya. Mereka belajar dari keseharian dan menentukan tentang nilai-nilai mana yang benar dan mana yang salah. Untuk memahami perbedaan nilai-nilai kehidupan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana mereka tumbuh dan berkembang. Nilai-nilai tersebut diambil dengan berbagai cara antara lain:
1.      Model atau contoh, dimana individu belajar tentang nilai-nilai yang baik atau buruk melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul;

2.      Moralitas, diperoleh dari keluarga, ajaran agama, sekolah, dan institusi tempatnya bekerja dan memberikan ruang dan waktu atau kesempatan kepada individu untuk mempertimbangkan nilai-nilai yang berbeda.

3.      Sesuka hati adalah proses dimana adaptasi nilai-nilai ini kurang terarah dan sangat tergantung kepada nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan memilih serta mengembangkan sistem nilai-nilai tersebut menurut kemauan mereka sendiri. Hal ini lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan, atau tidak adanya bimbingan atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan kebingungan, dan konflik internal bagi individu tersebut.

4.      Penghargaan dan Sanksi : Perlakuan yang biasa diterima seperti: mendapatkan penghargaan bila menunjukkan perilaku yang baik, dan sebaliknya akan mendapat sanksi atau hukuman bila menunjukkan perilaku yang tidak baik.

5.      Tanggung jawab untuk memilih : adanya dorongan internal untuk menggali nilai-nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk diadaptasi. Disamping itu, adanya dukungan dan bimbingan dari seseorang yang akan menyempurnakan perkembangan sistem nilai dirinya sendiri.

Ciri-ciri pembentukan nilai-nilai sosial yang di anut:
-Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antarwarga masyarakat.
-Disebarkan di antara warga masyarakat (bukan bawaan lahir).
-Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)
-Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
-Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain.
-Dapat memengaruhi pengembangan diri sosial
-Memiliki pengaruh yang berbeda antarwarga masyarakat.
-Cenderung berkaitan satu sama lain.

3. Pengaruh kebudayaan terhadap perilaku konsumen.
       Pengertian perilaku konsumen menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.

Model perilaku konsumen
       Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa mereka membeli.

       Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas social pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang.

4.Struktur konsumsi
        Secara matematis struktur konsumsi yaitu menjelaskan bagaimana harga beragam sebagai hasil dari keseimbangan antara ketersediaan produk pada tiap harga (penawaran) dengan kebijakan distribusi dan keinginan dari mereka dengan kekuatan pembelian pada tiap harga (permintaan). Grafik ini memperlihatkan sebuah pergeseran ke kanan dalam permintaan dari D1 ke D2 bersama dengan peningkatan harga dan jumlah yang diperlukan untuk mencapai sebuah titik keseimbangan (equibilirium) dalam kurva penawaran (S).

5.Dampak nilai-nilai terhadap pemasar

1. Kebutuhan
      Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena ukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll), tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas consumen akan mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.

2. Keinginan
      Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaza dan kepribadian individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh : manusia butuh makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut terhgantung dari budayanya dan lingkungan tumbuhnya. Orang Yogya akan memenuhi kebutuhan makannya dengan gudeg, orang Jepang akan memuaskan keinginannya dengan makanan sukayaki dll.

3. Permintaan
      Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya.


6. Perubahan nilai
    Budaya juga perlu mengalami perubahan nilai. Ada beberapa aspek dari perlunya perluasan perubahan budaya yaitu :
1. Budaya merupakan konsep yang meliputi banyak hal atau luas. Hal tersebut termasuk segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya. Ketika budaya tidak menentukan sifat dasar dari frekuensi pada dorongan biologis seperti lapar, hal tersebut berpengaruh jika waktu dan cara dari dorongan ini akan memberi kepuasan.

2. Budaya adalah hal yang diperoleh. Namun tidak memaksudkan mewarisi respon dan kecenderungan. Bagaimanapun juga, bermula dari perilaku manusia tersebut.
3. Kerumitan dari masyarakat modern yang merupakan kebenaran budaya yang jarang memberikan ketentuan yang terperinci atas perilaku yang tepat.

7. Perubahan institusi

      Tradisi adalah aktivitas yang bersifat simbolis yang merupakan serangkaian langkah-langkah (berbagai perilaku) yang muncul dalam rangkaian yang pasti dan terjadi berulang-ulang. Tradisi yang disampaikan selama kehidupan manusia, dari lahir hingga mati. Hal ini bisa jadi sangat bersifat umum. Hal yang penting dari tradisi ini untuk para pemasar adalah fakta bahwa tradisi cenderung masih berpengaruh terhadap masyarakat yang menganutnya. Misalnya yaitu natal, yang selalu berhubungan dengan pohon cemara. Dan untuk tradisi-tradisi misalnya pernikahan, akan membutuhkan perhiasan-perhiasan sebagai perlengkapan acara tersebut.

Referensi :

http://diorezky.blogspot.co.id/2015/11/bab-10-pengaruh-kebudayaan-terhadap.html